Senin, 11 Mei 2009

Keikhlasan belajar.

Di saat malam telah larut, aku terpana....
banyaknya informasi kejadian tentang ujian nasional.
Yang pertama, siswa pandai berbagi hasil dengan yang tidak siap, alasanya SETIA KAWAN.
Kedua, Pak Kebon, membersihkan pot bunga dan diberi KODE warna untuk jawaban, seperti jaman pra sejarah saja.
Ketiga, suara deru motor di seberang dengan kode derungan tertentu merupakan kode jawaban.
Keempat, Kode RENTENGAN Minuman bubuk sachet yang berwarna-warni dalam satu renteng, juga kode jawaban.
Kelima, team independen diSHOCK terapy, "Ente pernah SMA Khan, so apa dulu tidak seperti adikmu sekarang, sama-sama ngertilah..."
Keenam, kepada pengawas, Orang pandai nanti pasti diganti yang Pandai, Yang bodoh, juga akan diganti yang Bodoh, jadi biarkan saja mereka mengerjakan dengan cara mereka, cukup disaksikan saja....."
Ketujuh, ini uang transport tambahan karena kami puas bekerja sama dengan Anda.

Mari kita lihat APA sesungguhnya Ki Hajar Dewantara,
Belajar = bermain dan mendapatkan pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi hidupnya kelak yang positif. Maksudnya, dalam belajar sang Guru dengan ikhlas membantu menjadikan anak didiknya "paham apa yang sekarang dia lakukan", Tidak ada anak TURAHAN, SISA, ANAK-ANAK TERSISISIH.
Yang perlu dilakukan GURU adalah mengerti mereka CIPTAAN ALLAH, yang luar biasa, MEREKA BERHAK untuk memiliki pengetahuan dengan cara yang BAIK.
Untuk SISWA, jangan mau mendapatkan predikat TURAHAN, SISA, ANAK-ANAK TERSISIH. dengan Ikhlas belajar, menjaga KEMULIAAN DIRI, SAMI'NA wa ThogNa, "apa yang didengar laksanakan dengan baik".

Kiblat jangan bergeser, GURU = lebih mengerti ANak cari Potensi Mereka, SEKOLAH wahana bermain dan belajar. LULUS dengan Baik, mengertilah wahai teman-teman.
Keluhuran nurani, tanpa pamrih untuk tidak mensiasati kelulusan itu. kata siasat berkonotasi negatif. Guru berpontensi penuh menciptakan pengangguran, kekrisisan, ketidakmoralan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar